Berbagi Koran Wujud Toleransi
Toleransi suatu hal yang sering diperbincangkan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, baik di sekolah, di pemerintahan, di lingkungan masyarakat oleh para tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh masyarakat Indonesia terutama diri kita sendiri. Toleransi akan menjadi nyata jika kita berusaha kuat untuk mewujudkan dan menjalankannya. Toleransi merupakan tindakan toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok ( KBBI). Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya perbedaan, diskriminasi, meskipun banyak kelompok atau golongan yang pasti berbeda-beda dalam satu komunitas. Toleransi merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga, berbagai budaya di setiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, agama, suku, bahasa, warna kulit yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Perempuan-perempuan berkerudung putih memegang sejadah berjalan menuju Gelora Keiraha sambil menebar senyum senang, anak-anak kecil memakai kopiah dan berbaju koko warna- warni berlari kecil disepanjang aspal dan para laki-laki bersarung tengadah lurus sambil berjalan menuju Gelora Kieraha tempat Sholat Idul Fitri bersama di gelar oleh Pemerintah Kota Ternate, sebuah kota kecil di kaki gunung gamalama yang harum berbau rempah.
Hari ini, 22 April 2023 Pukul 06.00 Wit subuh itu, di pintu-pintu masuk Gelora itu, banyak pemuda berdiri menyapa dengan santun sambil membagikan Koran bekas yang sudah terlipat rapi, sekedar dipakai untuk menjadi alas Sajada saat doa-doa suci di hari penuh kedamaian dan kemenangan dihari yang penuh bagi umat Muslim ini.
‘Ini tahun ke 3, kegiatan berbagi Koran di saat Sholat Idul Fitri kami lakukan sebagai Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Imanuel Ternate. Hal ini dilakukan secara rutin dan konsisten karena kesadaran bahwa kedamaian harus selalu terjaga dalam kehidupan. Salah satunya dengan menjaga toleransi beragama’ demikian ungkap Marias Koupun (Ketua AMGPM Ranting Imanuel Ternate/ Pemuda Gereja Ayam Ternate)
Hal ini secara konsisten dilakukan setiap tahun pada saat Idul Fitri juga menjadi langkah awal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan atau menumbuhkan sikap toleransi pada diri sendiri agar kita mengetahui serta memahami apa itu toleransi. Jadi sikap toleransi, merupakan sikap dan tindakan yang mampu dan mau menerima serta menghargai segala perbedaan yang ada berkembang di masyarakat, sebagai sikap menerima dan menghargai akan keragaman agama.
Perdamaian tidak akan dapat dicapai secara instan, tapi diperlukan proses yang berkelanjutan baik dalam proses pendidikan dilingkungan sekolah maupun masyarakat agar semakin tumbuh dan berkembangannya keharmonisan dan keselarasan hidup. Salahsatu instrumen utama dalam memperkuat perdamaian adalah pendidikan. Sebaliknya, jika tidak ada perdamaian maka kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dan politik juga tidak mungkin tercapai. Ini berarti sikap toleransi, keharmonisan dan kerjasama sosial antar masyarakat merupakan dasar bahkan landasan utama dari perdamaian.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, penuh toleransi, dan sikap saling menghormati antar penduduknya. Kesadaran toleransi antar unsur yang berbeda dalam masyarakat tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika. Toleransi menjadi salah satu nilai karakter berdasarkan budaya bangsa. Pendidikan mengajarkan kepada generasi masa sekarang dan masa depan untuk lebih memahami arti toleransi demi terciptanya perdamaian. Perdamaian akan menciptakan kehidupan yang sehat, nyaman dan harmonis dalam setiap interaksi antar sesama.
Bibit-bibit perdamaian dan toleransi beragama selalu ditanamkan sejak dini di dalam diri Generasi muda Bangsa termasuk AMGPM. Semua itu bertujuan agar generasi penerus bangsa menjadi generasi cinta damai, hidup dalam damai dan kepedulian, membentuk kesadaran untuk menolak segala bentuk kekerasan dan pelanggaran HAM, memiliki kemampuan berbagi dan menghormati. keterbukaan dan komunikasi, serta toleransi akan perbedaan baik etnis, budaya, dan agama. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H. (Penulis : Berry Tutu – Ketua Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi AMGPM Ranting Imanuel Ternate)