Berani Menyampaikan Kebenaran
Yohanes 18 : 33 - 38a
Salah satu sikap atau tindakan memperjuangkan keadilan yakni dengan berani
mengutarakan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi tidak semua orang mampu
mengambil sikap dan tindakan seperti ini. Hal ini disebabkan karena tidak
berani, adanya tekanan atau ancaman dari pihak lain dan sebagainya. Akan tetapi
berbanding terbalik dengan sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh Yesus dalam
bacaan kita. Terlihat jelas bahwa dalam proses peradilan yang dihadapi Yesus,
Ia meresponi setiap pertanyaan yang ditujukan kepada-Nya oleh Pilatus (ay. 34,
36-37). Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Yesus, memperlihatkan
keberanian-Nya bersuara untuk menyatakan pendapat. Tanpa gentar sedikitpun,
Yesus membenarkan perkataan Pilatus tentang status yang dimilikinya sebagai
seorang raja (ay. 37). Tindakan berani tanpa takut yang dilakukan oleh Yesus
sudah sepatutnya diteladani oleh kita. Karena ada saat dimana kita hanya perlu
diam dan mendengar saja, tetapi ada saat dimana kita juga harus secara tegas
bersuara. Sebab semua orang memiliki hak untuk berpendapat bahkan membela diri
sekalipun. Sikap takut dan tidak berani akan cenderung membuat kita seperti
seorang pengecut dan tidak mampu mengungkapkan kebenaran. Padahal ketika kita
menyampaikan pendapat bahkan mengungkapkan kebenaran, menunjukkan karakter dan
ciri khas kekristenan yang meneladani Yesus. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa
untuk mengungkapkan kebenaran, kita dapat saja diperhadapkan dengan berbagai
tantangan seperti tekanan, ancaman, status
sosial yang rendah dll. Jangan biarkan hal-hal tersebut membungkam mulut kita
untuk memperkatakan kebenaran, karena dengan demikian menunjukkan keberpihakkan
kita dalam memperjuangkan keadilan. Tetaplah berani mengupayakan
dan memperjuangkan kebenaran juga keadilan.