'Babasah Bergerek'




Peringatan HUT Ke-36 Laki-laki GPM di Jemaat GPM Porto - Klasis GPM Pp. Lease, tanggal 24 September 2022,  telah didahului dengan sejumlah kegiatan. Puncak kegiatan, sebelum pelaksanaan kebaktian syukur, sejak jam 09.00, dilaksanakan pelayanan kesehatan kepada warga Jemaat GPM Porto, oleh "BaBaSah Squad". 

"BaBaSah Squad" adalah sebutan lain untuk "Tim Berbagi Sehat". Mereka adalah sekelompok orang yang ingin membagi harapan, peduli kepada pemulihan kesehatan, meringankan beban hidup kepada masyarakat sasaran di tengah situasi yang sulit. "BaBaSah Squad" lahir secara spontan melalui sejumlah diskusi lepas di Kantor Sinode GPM karena keprihatinan akan pelayanan kesehatan yang belum menjangkau banyak lapisan masyarakat. "BaBaSah Squad" menjadi bagian dari pelayanan di Kantor Sinode  Gereja Protestan Maluku, tetapi tidak terika secara kelembagaan/struktural. Karena sifat dari pelayanan kemanusiaan hendaknya dapat menjangkau siapa saja. 

Sebelum di Porto, kegiatan pelayanan kesehatan oleh "BaBaSah Squad" telah berlangsung di Lohiatala, Nuruwe, Manusa (Kairatu) dan terakhir di Aboru, 7 September 2022, disasarkan kepada anggota Jemaat GPM Kariuw.

Nama BaBaSah sendiri diberikan secara spontan oleh Pdt. E.T. Maspaitella, Ketua MPH Sinode GPM, saat Tim kembali dari Aboru dan melaporkan aktifitas pelayanan kepada warga Jemaat GPM Kariuw kepada beliau.

Pelayanan yang berpusat di Gedung Gereja Eirene, Jemaat GPM Porto meliputi pemeriksaan kesehatan oleh dr. Ivan Abednego, pemberian obat-obatan dan suntik vitamin. Selain "BaBaSah Squad", sejumlah Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Porto-Haria turut membantu.

Jumlah pengunjung mencapai 152 orang.  Terdiri dari bayi sampai warga (gereja) usia lanjut. Termasuk sejumlah orang dari Jemaat GPM Haria yang tinggal berdekatan dengan lokasi kegiatan.

Orang tua tercatat sebanyak 128 orang. Bayi - anak-anak sebanyak 24 orang. Jumlah ini agak kurang dari ekpektasi Tim. Karena jumlah dan jenis obat-obatan yang disiapkan bisa dialokasikan kepada 300 - 500 orang pengunjung. Keberadaan Puskesmas Porto-Haria dan kehadiran tenaga kesehatan secara rutin di Puskesmas rupanya turut berpengaruh kepada kehadiran warga Jemaat. Sebab menurut tenaga kesehatan yang membantu, wajah-wajah yang datang dalam kegiatan pelayanan kesehatan ini jarang kelihatan di Puskesmas. Kelebihan obat-obatan yang tidak terpakai diberikan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Porto-Haria. Sisanya disimpan untuk rencana pelayanan kesehatan di tempat lain yang membutuhkan.

Secara umum, penyakit yang diderita oleh orang tua didominasi oleh sakit maag (gerd). Untuk anak-anak, sebagian mengeluh karena sakit gatal-gatal (scabies). Sisanya meminta untuk diberi obat cacing.

Obat-obatan yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan ini diupayakan oleh Pdt. Roy Maail, Ketua Majelis Jemaat GPM Porto dan upaya mandiri "BaBaSah Squad". Sedangkan transport Ambon - Porto p.p. difasilitasi oleh Pdt. M. Tomasoa, Ketua Klasis GPM Pp. Lease. 

Semoga upaya kecil ini memberi dampak bagi upaya pemerataan akses layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dirgahayu Laki-Laki GPM.

Semoga sehat selalu!

[Saparua - HUT Laki-Laki GPM]

--- Pdt. Max Syauta ---



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin