Agenda Strategis GPM Dalam Rakon Sinode Tahun 2023
Selasa
(1/8), Rapat Konsultasi (Rakon) Sinode GPM tahun
2023 berlangsung di Pusat Pembinaan Spiritual-Suli, terhitung dari tanggal 1-3
Agustus.
Rakon
dihadiri oleh, Majelis Pertimbangan (MP) MPH Sinode GPM, MPH Sinode GPM, Ketua
dan Sekretaris Klasis se-GPM,
Sekretaris Departemen, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Direktur, Asisten Direktur, dan unit-unit
kerja dalam lingkup Sinode GPM, serta ketua dan sekretaris
Yayasan.
Ketua
Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella dalam arahannya menyampaikan
agenda-agenda strategis Gereja melalui Komisi Permanen yang digumuli dalam masa
Sinode 2021-2025 diantaranya;
Pertama,
perlunya wawasan teologi, misiologi dan eklesiologi yang dijadikan landasan
berpikir dalam iman, berkarya oleh kasih dan bertumbuh karena kuasa Allah.
Kedua,
semua
warga gereja dan pelayan GPM mesti sanggup memberi jawaban dan menerima
penjelasan teologis atas peristiwa-peristiwa kehidupannya.
Ketiga
gumulan
tentang peraturan Kegerejaan pada galibnya bertujuan untuk menegaskan
eksistensi GPM sebagai gereja Kristus yang lahir dari respons orang-orang lokal
atas pesan Injil yang diberitakan dari masa ke masa.
Keempat,
gumulan pada Liturgi dan Musik Gerejawi merupakan upaya kita mempertegas tertib
pelaksanaan ibadah dan liturgi yang sesuai asas teologi Gereja
Protestan yang memiliki ciri yang khusus.
Kelima,
gumulan pada PIP-RIPP 2025-2035 merupakan ekspansi misiologis GPM yang baru.
PIP-RIPP itu sudah mesti membimbing gereja ini menjadi gereja yang memberi diri
untuk menjadi manfaat bagi jemaat, Maluku, Maluku Utara, Indonesia, dan alam
semesta.
Keenam,
kekuatan jejaring advokasi sebagai bentuk "gereja mengikut Yesus sambil
memikul salib" harus diperkuat untuk menjaga eksistensi masyarakat lokal di
satu sisi tetapi juga paru-paru dunia di sisi lainnya.
Selain
itu Pendeta Maspaitella berharap agar forum ini dapat memikirkan dan
merencanakan strategi pastoral gereja menghadapi event politik lokal dan
nasional di tahun 2024, sambil juga membimbing jemaat-jemaat mempersiapkan diri
untuk melaksanakan Pemilihan Majelis Jemaat GPM Periode 2025-2030 yang sesuai
agenda pada Peraturan Gereja akan dimulai per-1 Juli 2024.
Lebih
lanjut, Pendeta Maspaitella melaporkan salah satu realisasi rekomendasi MPL Piru
yaitu pemulihan RS GPM. “Perkembangan
pelayanan RS ini semakin meyakinkan kita bahwa misi Kristus yang kita
laksanakan di RS telah berlangsung baik. Ternyata melayani dengan hati adalah
kunci par biking Bae,”ungkapnya.
Agenda-agenda
telah disebutkan tadi menjadi pengingat bahwa kepemimpinan (leadership)
di GPM mesti mendesain
kolegialitas sebagai ciri kepemimpinan GPM secara lebih fungsional. Untuk itu,
diharapkan agar dapat dipahami dan dilaksanakan semua keputusan gereja tentang
mutasi dan promosi pelayan khusus yakni Pendeta, agar tetap dijalankan dalam
semangat keterpanggilan kita.
“Pada
aspek-aspek tertentu terutama keuangan gereja, telah kita lihat sendiri bahwa
kepemimpinan turut menentukan pertumbuhan itu sendiri, meski bagi kita uang
bukan tujuan melainkan alat dan berkat yang dipercayakan Tuhan kepada gereja
untuk digunakan bagi perluasan misi pemberitaan Injil. Karena itu untuk hal ini
juga kita telah menerapkan aturan dan disiplin anggaran disertai dengan
konsekuensi yang harus ditanggung ketika terjadi penyalahgunaan keuangan
gereja,” imbuhnya.
Sebagai
penutup, Ia berterima kasih untuk kehadiran semua peserta Rakon dan berharap
agar peserta dapat fokus pada Pokja-pokja nantinya sampai selesai.
Rakon diawali dengan kebaktian yang dilayani oleh Pendeta Dessy Tuasela. Sinode juga menjamin kenyamanan peserta
dalam mengikuti Rakon, untuk itu peserta difasilitasi juga dengan asrama yang
berada di PPS Suli.