Sertijab Kabiro Pengembangan Kerjasama Antaragama, Denominasi dan Aliran Kepercayaan Sinode GPM
Dalam kebaktian buka Usbu kerja pada kantor Sinode GPM hari ini Senin 29
Januari 2024 dilaksanakan serah terima Kepala Biro Pengembangan Kerjasama
Antaragama, Denominasi dan Aliran Kepercayaan Sinode GPM dari Pendeta Ola
Yesmendo Noija-Subagio, M,Si kepada Pendeta Johanis Titaley, M.Th. Pendeta Ola
telah melayani sebagai pegawai organic GPM selama 31 Tahun 9 bulan dan telah
memasuki masa Pensiun sebagai Pegawai Organik GPM sedangkan Pendeta Janes
sebelum menjadi Kabiro Pengembangan Kerjasama Antaragama, Denominasi dan Aliran
Kepercayaan Sinode GPM melayani sebagai Sekretaris Klasis GPM Masohi Klasis
Masohi.
Akta pelepasan serta peneguhan jabatan Kepala Biro Pengembangan
Kerjasama Antaragama, Denominasi dan Aliran Kepercayaan Sinode GPM ini
dilakukan oleh Wakil Sekum Sinode GPM, Pendeta Dr. Rudy Rahabeat, M.Hum. Turut
hadir, Pendeta Ny Lenny Bakarbessy/R, S.Th. dan Pendeta I.H Hetharie SE selaku Wakil
Ketua MPH Sinode dan Para Sekdep, Direktur, Kabag, Kasubag, Kabiro, Wadir serta
pegawai dalam lingkup Sinode GPM,
Dalam penyampaian sekapur sirih oleh Pendeta Ola Noija Subagio
menyatakan terima kasih atas kerja sama yang selama ini terjalin dengan baik,
bahwa ia bisa menyelesaikan tugas sebagai kepala biro sekaligus mengakhiri
tanggungjawab sebagai pegawai organic GPM karena dilingkupi oleh rekan-rekan
maupun pimpinan yang baik, yang mau bekerja dan mau berbagi bersama, tak lupa
pula menyampaikan permohonan maaf jika dalam melaksanakan tugas sebagai kepala
biro terdapat hal-hal yang dilakukan menyinggung atau menyakiti hati
rekan-rekan dan pimpinan.
“secara pribadi saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada rekan-rekan dan pimpinan yang selama ini bekerja bersama dan juga
memohon maaf jika selama ini ada hal yang kami lakukan dan tidak berkenan di
hati rekan-rekan dan pimpinan, sebagai pegawai organic GPM kita akan berpisah
tetapi sebagai Pendeta kita selalu bersama”
Pendeta Janes Titaley dalam
sekapursirih-nya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh
gereja lewat MPH Sinode GPM kepada dirinya sebagai Kepala Biro dan mengharapkan
topangan dan bimbingan dari MPH Sinode GPM dalam melaksanakan tugas yang baru
diemban.
“Saya bersyukur dan berterima
kasih atas kepercayaan gereja lewat MPH Sinode GPM yang mempercayakan tugas
sebagai kepala biro Kerjasama Hubungan Antargama, Denominasi dan Aliran
Kepercayan kepada saya, untuk itu memulai tugas ini saya sangat membutuhkan
topangan, bimbingan dari MPH Sinode agar kerja-kerja Bersama kita dapat membawa
berkat bagi gereja ini. Mengapa topangan
dan Bimbingan itu saya butuhkan? Sebab 16 Tahun lebih saya hanya mengalami dan
menjalani atmosfir kerja di Jemaat dan Klasis. Awal Tahun 2024 ini saya akan
merasakan atmosfir kerja bersama d Kantor Sinode GPM, Biro ini sepengetahuan
saya membutuhkan Pendeta yang juga punya kemampuan adaptasi dan komunikasi di
ruang public karena berhungan dengan tiga segmen pelayanan tadi, agama-agama,
denominasi dan aliran kepercayaan”
Dalam arahan MPH
Sinode GPM pada serah terima ini, Pendeta Dr. Rudy Rahabeat juga menyampaikan
dua hal yaitu ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pelayan GPM yang
telah menyelesaikan tugas dan memberikan yang terbaik bagi pelayanan di GPM
secara khusus kepada Pendeta Ola yang sudah 31 Tahun 9 bulan melayani sebagai
pegawai organic baik di Jemaat maupun pernah sebagai MPH Sinode GPM.
“Panggilan di GPM akan
selalu diteruskan dan dikembangkan sesuai spirit motto gereja kita. Begitupun
dengan Pendeta Anes, yang sudah 16 tahun lebih melayani sebagai Pendeta GPM dan
jika ditracking maka tugas Pendeta Anes selama 16 tahun ini juga bersentuhan
dengan tanggungjawab yang baru diemban. Pengalaman di Sanana, Ternate dan Masohi dapat menjadi modal social yang kuat untuk
mendinamisir kerja-kerja di Biro ini”.
Yang kedua adalah kita
perlu Re-thinking dan Re-komitmen, Re-thinking artinya kita perlu memikirkan
ulang apa yang menjadi standar yang selama ini kita maknai dalam tugas misalnya
Re-thingking mengenai hubungan agama-agama selama ini? Apakah kita sudah
aman-aman saja? Atau kita harus memikirkan ulang? Dimana posisi gereja ini?
Dimana gereja mengambil peran? Kita punya perencanaan, litbang akan
mendesainnya untuk 2025 – 2035 namun pemikiran itu selalu dinamis bahkan butuh
adaptasi yang cepat ditengah perubahan yang cepat.
Yang berikut adalah
Re-Thingking tentang denominasi, secara praktis hari ini kita mengalami semacam
kepanikan terhadap gerakan ekspansi kharismatik untuk itu kita pikirkan metode
dan juga teologi untuk melihat kebangunan kharismatik ini, begitupun dengan Aliran
kepercayaan, terhadap semua itu Re-Komitmen menjadi penting kalau kita merujuk
pada peraturan pokok tentang pelayan khusus maka ada tiga pokok yang kita
butuhkan 1. Komitmen 2. Karakter 3 Kapasitas/Kemampuan.
Mengakhiri arahannya
Pendeta DR Rudy Rahabeat, M.Hum mengatakan “Hari ini kita sebagai gereja
membuthkan Re-Komitmen untuk melihat kembali siapa kita dan bagaimana kita
sungguh-sungguh melaksanakan tugas kita sebagi pelayan dan saya yakin bahwa
penyegaran yang dilakukan hari ini akan menegaskan kepada kita untuk
Re-komitmen untuk sungguh-sungguh menjadi hamba, Imam, nabi, pengajar dan
menjadi gembala demi untuk pelayanan Gereja Protestan Maluku.