Pelatihan Musik Gereja Di GPIBT Buol
Musik merupakan anugerah atau pemberian Allah bagi manusia, yang digunakan untuk memuliakan Allah. Dalam Ibadah-ibadah Kristen, musik memiliki peranan yang sangat penting. Musik sering sekali dipakai sebagai sarana untuk memuji Tuhan. Oleh sebab itu musik tidak dapat dipisahkan dari Gereja. Dalam beberapa Perguruan Tinggi Teologia misalnya, ada salah satu mata pelajaran yang mempelajari secara khusus tentang Musik Gereja.
Seorang tokoh musik gereja, Mawene (seorang Teolog Perjanjian Lama dari Indonesia, dalam bukunya “Gereja yang Bernyanyi” mencatat bahwa musik gereja merupakan ungkapan isi hati orang percaya yang diungkapkan dalam bunyi-bunyian (alat instrument musik seperti: Keyboard, Guitar, Bass, Drumm, dll) yang bernada dan berirama secara harmonis, antara lain dalam bentuk lagu dan nyanyian.
Sama halnya dengan musik secara umum, dua unsur; vokal dan instrumental harus menjadi perhatian gereja dan secara khusus dalam bermusik di gereja yang sarat dengan makna teologis. Berkenan dengan iman umat, dua hal ini sangat penting untuk disajikan secara tepat dan maksimal agar umat mampu menghayati imannya dengan bantuan musik. Apalagi sebagian besar porsi ibadah (70% dari Liturgi ibadah), gereja memiliki unsur musik, baik vokal maupun isntrumental. Martin Luther, tokoh gereja Protestan era Reformasi pernah menyatakan bahwa Gereja yang baik adalah gereja yang bernyanyi.
Begitu pentingnya musik dalam setiap peribadahan Kristen, maka gereja sebagai lembaga perlu mengupayakan untuk menciptakan dan mengembangkan SDM musik gereja di dalamnya.
GPIBT Jemaat Immanuel Buol dalam setiap peribadahan secara khusus ibadah minggu, menggunakan alat musik keyboard dan hanya ada dua warga jemaat yang dapat memainkannya dengan kemampuan yang masih sangat minim. Mereka adalah Nazar Ranteliling (seorang remaja) dan Jessica Munayang (seorang pemuda). Melihat minimnya kemampuan dalam bermusik di jemaat ini, maka Pdt.B. Tetelepta berinisiatif untuk mengembangkan SDM musik gereja sesuai dengan pengalaman bermusik di gereja dengan memberikan pelatihan keyboard selama kurang lebih 3 bulan masa orientasi, yang dilakukan setiap hari Senin-Rabu pukul 16.00 WIT s/d 18.00 WIT. Pelatihan keyboard dilakukan di gedung gereja dengan menggunakan alat musik yang tersedia. Dalam beberapa waktu tertentu, kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakan di rumah peserta pelatihan yang memiliki alat musik keyboard.
Fokus utama sasaran pelatihan ini adalah anak, remaja dan pemuda, terutama yang sudah punya dasar bermain alat musik keyboard. Saat ini sudah ada 3 orang warga jemaat yang mengikuti pelatihan ini. Mereka adalah Robert Bastian (Anggota Pelka Anak, kelas 4 SD), Nazar Ranteliling (Anggota Pelka Remaja, kelas 2 SMP) dan Jesica Munayan (Anggota Pelka Pemuda, kelas 3 SMA).
Pesan Pdt. Elifas Maspaitella (Ketua Sinode GPM) kepada tiga orang TUG GPM di GPIBT, "Gereja harus saling membantu, karena itu pakai setiap talenta dan kelebihan-kelebihan yang ada untuk memberi warna positif bagi jemaat".
Sumber: Pdt. Briand Tetelepta - Pendeta GPM di GPIBT.