Takut Tuhan, Sumber Kebahagiaan




Mazmur 34 : 7 - 11 

Kita sering terjebak dalam pemahaman yang sempit tentang arti kebahagiaan. Kata bahagia diartikan sebagai suatu kondisi yang hanya terpaut pada kepemilikan harta dan benda. Hal ini merujuk pada sebuah anggapan bahwa tatkala seseorang memiliki harta dan benda, maka segala sesuatu dapat terpenuhi dan di tengah komunitas sosial dia terpandang. Pertanyaannya,  benarkah hanya dengan  memiliki  harta  dan benda  dapat menjamin kebahagian yang seutuhnya? Jawabannya tidak. Ada  yang memiliki harta dan benda  melimpah, namun  dalam hidupnya kebahagiaan  itu tidak pernah dirasakan.  Jika demikian, bagaimana caranya agar  kita mengalami kebahagiaan yang  sejati?. Pemazmur mengatakan bahwa kunci hidup bahagia adalah takut akan Tuhan.   Dalam   praktek   hidup   yang   takut   akan   Tuhan, seseorang akan menikmati keselamatan,perlindungan, dan pertolongan Tuhan. Seruannya didengarkan dan  Tuhan  meluputkannya dari  ancaman.  Itulah kebahagiaan  yang sejati. Kebahagiaan  yang  tidak  dapat  dibeli  atau  ditukar  dengan  harta  benda.  Pemeliharaan Tuhan  menjadi  jaminan  untuk  tetap  berdiri  tegak  walaupun  di  tengah  terpaan  badai kehidupan.   Tetap   arahkanlah   pandangan   kepada-Nya,   karena   Dialah   Allah   yang menopang dan meluputkan. 

Doa: Tuhan, Engkaulah sumber keselamatan dan kebahagiaan kami.