Jemaat Porto Lepas Pengasuh Dengan Malam Budaya
Jemaat Porto Lepas Pengasuh Dengan Malam Budaya
Temu Raya Pengasuh Gereja Protestan Maluku (GPM) yang dilaksanakan di Jemaat GPM Tuhaha, Klasis Pp. Lease, sejak 16 September telah berakhir hari ini (20/9). Sebanyak 442 peserta yang berasal dari 34 Klasis GPM, diakomodasikan di Jemaat-jemaat di Pulau Saparua.
Setelah semua rangkaian kegiatan itu, malam ini (20/9), Jemaat-jemaat penerima tamu melaksanakan acara perpisahan, termasuk di Jemaat GPM Porto yang bertempat di KL, sebuah tempat wisata baru yang dibangun pemerintah negeri Porto.
Jemaat Porto secara khusus menerima tamu Pengasuh dari tiga Klasis yaitu Klasis P. Damer, Klasis Telutih dan Klasis Pulau Ambon Utara. Pdt. Handry Rehy, Ketua Klasis GPM Telutih, yang mewakili ketiga Klasis tersebut, menyampaikan bahwa jemaat Porto menyambut dengan gembira dalam balutan lenso adat, sebagai simbol "kain darah orang basudara", memperkuat ikatan persaudaraan itu sendiri.
Bahkan setiap malam mama dan papa piara menunggu semua anak piaranya kembali dari kegiatan dan selalu bertanya: "mau mandi aer panas ka?" Ini adalah wujud pemeliharaan mama dan papa piara sebagai suatu karakter jemaat-jemaat GPM. Karena itu atas nama GPM, khususnya ketiga Klasis tersebut, disampaikan terima kasih kepada semua warga masyarakat dan jemaat GPM Porto.
PENTAS SENI BUDAYA
Acara ini dimeriahkan dengan pentas seni budaya dari anak-anak SMTPI Jemaat GPM Porto serta pengasuh SMTPI dari Klasis Damer, Telutih dan Pulau Ambon Utara, diawali tarian "Menanam Keladi", fashion show, Puisi anak-anak, Ukulele SMTPI Porto, Cakalele oleh AMGPM Ranting 1 Porto.
Sedangkan para pengasuh dari ketiga Klasis tersebut menampilkan Tarian Rindu Tanah Asal (Damer), Saureka-reka (Pulau Ambon Utara), dan tarian Tulu Hoto Walaya, Kapata Silalou (Telutih).
Acara diakhiri dengan makan patita sebagai wujud persaudaraan masyarakat Maluku.
